Hampir
setiap negara memiliki cara untuk meningkatkan usia harapan hidup
warganegaranya. Di Indonesia, usia harapan hidup masih dalam kisaran 71 tahun,
sedangkan di Australia sudah mencapai 84 tahun. Program pemerintah Australia
untuk meningkatkan usia harapan hidup dilaksanakan secara terencana dan
berkesinambungan serta dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Tidak hanya sekedar
slogan maupun data-data di atas kertas.
A senior couple, an image from |
Bagaimana Australia memperlakukan orang tua lanjut usia (senior citizens) dalam kesehariannya? Bagi mereka yang memiliki harta banyak, mungkin tidak ada masalah. Kebanyakan orang tua Australia hidup mandiri. Bagaimana jika orang tua usia lanjut yang harta kekayaannya tidak banyak atau terbatas, demikian pula mereka tidak punya anak-anak yang mampu menanggulanginya? Mereka tidak perlu khawatir, mereka bisa hidup dengan kehidupan yang layak.
Negara menyiapkan rumah untuk lansia tinggal bersama lengkap dengan fasilitasnya. Bagi yang ingin tinggal di rumah pribadi, diberikan uang belanja yang dapat mencukupi kebutuhan dasar setiap dua minggu. Pendek kata, para orang tua lanjut usia itu hanya tinggal makan dan minum saja setiap hari.
Di
jalan-jalan tak jarang kita temui orang-orang usia lanjut beraktifitas. Mereka
yang lumpuh tetap dapat beraktifitas dengan kursi roda bermesin. Jalur pejalan
kaki dengan semen yang utuh, lintasan miring untuk mereka naik dengan kursi
roda ke bus, serta ruang khusus yang lapag dan besar untuk kursi roda bisa ditemui
di semua kendaraan umum yang disiapkan pemerintah. Ini memungkinkan mereka
pergi rekreasi bersama sesama orang tua usia lanjut, atau sekedar reuni
duduk-duduk di taman atau cafe. Mereka juga diberikan kemudahan dalam hal biaya
transportasi. Dengan kartu senior citizens, mereka boleh naik bus/ tram dan
train gratis di luar jam sibuk dan membayar jauh lebih murah pada jam
sibuk atau hari libur.
Selain
ruang untuk kursi roda, setiap bus/tram/train memiliki kursi khusus bagi
orang tua. Tidak boleh orang lain duduk di kursi itu bila ada orang tua lanjut
usia. Apabila kursis khusus itu sudah penuh, tapi masih ada orang tua usia
lanjut yang belum dapat tempat duduk, maka setiap orang lainnya akan dengan
senang hati berdiri dan menyerahkan kursinya kepada orang tua. Sang sopir akan
membantu orang tua naik ke bus, bila perlu memiringkan bus untuk memudahkan
orang tua itu naik.
Di penyeberangan jalan, walaupun lampu hijau
sudah menyala, setiap kendaraan akan tetap berhenti, kalau ada orang tua yang
sedang susah payah berjalan hingga tiba di trotoar. Tidak akan ada mobil lain
yang membunyikan klakson dan marah-marah tak sabaran. Dalam setiap antrian di
mana saja, selalu saja orang tua yang walaupun berada di belakang diberikan
prioritas pertama. Memang tidak ada regulasi tertulis untuk hal ini, melainkan
budaya dan kesadaran warga Australia dalam menghormati orang tua usia lanjut.
Bagaimana dengan di negara kita?***Tulisan ini sudah dimuat di Tribun Timur, 26 Mey 2013
No comments:
Post a Comment