Sunday 26 May 2013

Lansia di Australia

Hampir setiap negara memiliki cara untuk meningkatkan usia harapan hidup warganegaranya. Di Indonesia, usia harapan hidup masih dalam kisaran 71 tahun, sedangkan di Australia sudah mencapai 84 tahun. Program pemerintah Australia untuk meningkatkan usia harapan hidup dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan serta dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Tidak hanya sekedar slogan maupun data-data di atas kertas.

PHOTO: Senior couple walking
A senior couple, an image from The Agency Collection/Getty Images, link http://abcnews.go.com/Business/long-live-27-trillion-question/story?id=15642063#.UaHivNi3rRQ


Bagaimana Australia memperlakukan orang tua lanjut usia (senior citizens) dalam kesehariannya? Bagi mereka yang memiliki harta banyak, mungkin tidak ada masalah. Kebanyakan orang tua Australia hidup mandiri. Bagaimana jika orang tua usia lanjut yang harta kekayaannya tidak banyak atau terbatas, demikian pula mereka tidak punya anak-anak yang mampu menanggulanginya? Mereka tidak perlu khawatir, mereka bisa hidup dengan kehidupan yang layak.

Negara menyiapkan rumah untuk lansia tinggal bersama lengkap dengan fasilitasnya. Bagi yang ingin tinggal di rumah pribadi, diberikan uang belanja yang dapat mencukupi kebutuhan dasar setiap dua minggu. Pendek kata, para orang tua lanjut usia itu hanya tinggal makan dan minum saja setiap hari.
Di jalan-jalan tak jarang kita temui orang-orang usia lanjut beraktifitas. Mereka yang lumpuh tetap dapat beraktifitas dengan kursi roda bermesin. Jalur pejalan kaki dengan semen yang utuh, lintasan miring untuk mereka naik dengan kursi roda ke bus, serta ruang khusus yang lapag dan besar untuk kursi roda bisa ditemui di semua kendaraan umum yang disiapkan pemerintah. Ini memungkinkan mereka pergi rekreasi bersama sesama orang tua usia lanjut, atau sekedar reuni duduk-duduk di taman atau cafe. Mereka juga diberikan kemudahan dalam hal biaya transportasi. Dengan kartu senior citizens, mereka boleh naik bus/ tram dan train gratis di luar jam sibuk dan membayar jauh lebih murah pada jam sibuk atau hari libur.

Selain ruang untuk kursi roda, setiap bus/tram/train memiliki kursi khusus bagi orang tua. Tidak boleh orang lain duduk di kursi itu bila ada orang tua lanjut usia. Apabila kursis khusus itu sudah penuh, tapi masih ada orang tua usia lanjut yang belum dapat tempat duduk, maka setiap orang lainnya akan dengan senang hati berdiri dan menyerahkan kursinya kepada orang tua. Sang sopir akan membantu orang tua naik ke bus, bila perlu memiringkan bus untuk memudahkan orang tua itu naik.
Di penyeberangan jalan, walaupun lampu hijau sudah menyala, setiap kendaraan akan tetap berhenti, kalau ada orang tua yang sedang susah payah berjalan hingga tiba di trotoar. Tidak akan ada mobil lain yang membunyikan klakson dan marah-marah tak sabaran. Dalam setiap antrian di mana saja, selalu saja orang tua yang walaupun berada di belakang diberikan prioritas pertama. Memang tidak ada regulasi tertulis untuk hal ini, melainkan budaya dan kesadaran warga Australia dalam menghormati orang tua usia lanjut. Bagaimana dengan di negara kita?***

Tulisan ini sudah dimuat di Tribun Timur, 26 Mey 2013

No comments:

Post a Comment