bismillah, ketika sebuah catatan dimulai

Ini bukan pertama kali aku mencatat.
Mencatat sudah dimulai sejak belajar memegang pena.
Tetapi, mencatat untuk diriku sendiri, mungkin kumulai sejak SMA, pertengahan semester pertama, dan menjadi pekerjaan yang harus diseriusi, lantaran saya kemudian berkawan dengan beberapa teman yang tulisannya membuatku tertegun.

Tetapi ini bisa juga menjadi masa, untuk pertama kali kembali menulis,
dengan cara yang lain,
cara yang sama sekali baru,
untukmu mungkin tidak,
tetapi untukku ya.
Saya tidak tahu pasti,
apakah saya sudah siap dengan resiko besar untuk dibaca.
Karena sekarang,
ketika 'publish' ku-klik,
sekali saja, maka dunia bisa setiap saat lalu lalang ke dalam catatan yang kemaren-kemaren selalu tinggal menghuni laciku.

Tetapi mungkin,
selalu akan ada masa di mana, seseorang yang terbiasa menulis,
akhirnya harus siap untuk dibaca.
Yang artinya siap untuk dikritik, disukai atau tidak disukai.

Kesadaran itu membuatku gemetar.
Seperti bayi kura-kura yang merangkak keluar dari pasir setelah berhari dalam telur yang ditimbuni ibu kura-kura dengan pasir,

telur kura-kura, tertimbun dfalam pasir..

aku merangkak keluar dari comfort zone pasir pantai yang hangat dan cangkang yang penuh nutrisi, terus menuju ombak pertama,

O, dear the first wave.. I am coming to you...

laut yang memanggil-manggil dan mendewasakan,
untuk menikmati kedalamannya yang biru dan warna-warni dunia, lengkap dengan predator dan cuaca yang tak tentu arah.

Bismillah, semoga langkahku Kau sertai Cahaya.
 
Terimakasih untuk gambar milik orang yang telah melengkapi dan menghidupkan tulisan ini:

1. http://i2.photobucket.com/albums/y41/sim1travels/Dsc06223_Turtle_Egg_Pile_VT.jpg
2. http://msnbcmedia.msn.com/j/msnbc/Components/Photos/061225/pb_061225_turtle_dbf.photoblog900.jpg
3.  http://seapics.com/assets/pictures/020965-450-green-sea-turtle.jpg