Berangkat sendiri atau berdua suami tentu jauh lebih mudah
dan murah daripada berangkat dengan keluarga besar yang beranggotakan anak anak
dan orang tua. Tetapi semua ada seninya, dan tentu banyak pahalanya jika
dikerjakan dengan gembira dan ikhlas untuk menggembirakan.
Kami sekeluarga melakukan trip Makassar - Malaysia –
Singapura 7 hari pada November 2016 yang lalu. Tujuannya adalah silaturahmi
keluarga dan menghadiri acara wisuda suami di University Kebangsaan Malaysia. Rombongan
berjumlah 9 orang terdiri dari 4 kanak-kanak (8-12 tahun), 4 dewasa (30-40an
tahun) dan 1 orang nenek 70 tahun.
Ini beberapa tipsnya.
1. BELI TIKET JAUH-JAUH HARI
Beberapa bulan sebelumnya, sekitar Juni 2016, kami sudah
beli tiket PP Air Asia (UPG-KUL). Karena 2 anggota beli tiket terpisah, kami
belinya untuk 7 orang, harga tiket PP sudah termasuk makan tetapi tanpa bagasi
adalah total sekitar 13 juta. Yang artinya kurang dari 2 juta per orang. Harga
bisa lebih rendah lagi jika rajin memantau tiket pesawat yang lagi promo.
2. PESAN PENGINAPAN JAUH-JAUH HARI
Ini terutama penting untuk rombongan sebab belum tentu kita
bisa dapat satu hotel yang siap menampung rombongan sekaligus terutama pada
waktu-waktu peak season. Bulan
November kemaren boleh dianggap peak
season di area sekitar UKM sebab ribuan orang datang sekaligus untuk
seremoni wisuda. Hotel-hotel penuh. Rumah-rumah student Indonesia penuh. Untung kami dapat satu unit 3 kamar di
Pangsapuri UKM, Taman Tenaga, Bangi.
Kamarnya di Lantai 2, tanpa AC tapi ada built-in kipas angin
tiap ruangan, ruang dapur tanpa fasilitas masak ataupun kulkas, 2 kamar mandi
dan ruang tamu lengkap dengan TV, sofa, meja dan satu set kursi dan meja makan.
Lapangan Taman Tenaga, seberang surau Asy Syakirin. Bangunan lantai 2 di belakang sana adalah Pangsapuri UKM |
Harganya kalo tak salah RM 90 semalam. Murah bukan?
Untuk menginap 3 malam di sini, kami bayar sekitar RM 270.
Ini linknya. http://www.ukm.my/perumahan/pangsapuri-ukm-taman-tenaga/
3. PILIH ALAT TRANSPORTASI LOKAL YANG TERMURAH DI ANTARA
SEMUA PILIHAN
Jumlah 9 orang dengan keragaman usia kayak rombongan kami
lumayan muat untuk 1 mobil ukuran besar. Selain bus, kami memilih menyewa
driver dan mobilnya untuk seharian. Karena drivernya kebanyakan teman-teman
mahasiswa Indonesia yang meskipun cari uang tambahan tapi memiliki solidaritas tinggi pada kantong
penumpang sebangsa setanah air, kami bisa dapat tumpangan dengan harga sekitar
RM 300 untuk muter-muter seharian. Oh ya, ditambah biaya bensin, sekitar RM 30.
Sebenarnya bisa lebih murah dengan bus dan transportasi
public, tapi tidak memungkinkan untuk rombongan kami yang mixed orang tua dan
anak-anak. Pertimbangan untuk nyari yang praktis dan ramah untuk fisik orang
tua dan anak, itu menjadi penentu.
Contoh tiket bus sekali jalan dari Hentian Kajang ke Mydin |
Kami juga pernah mencoba naik transportasi public. Biaya
tiket bisa dicek di sini http://www.myrapid.com.my/tickets-fares/bus
. PP dari penginapan kami menuju Twin Tower, KLCC. Ini gambaran biaya yang
harus kami keluarkan:
No
|
Uraian
|
Alat Transport
|
Harga/ Biaya
|
Keterangan
|
BERANGKAT
|
||||
1.
|
Pangsa Puri – Hentian Kajang
|
Kaki
|
Gratis
|
Jalan pelan-pelan aja, hitung hitung olah raga J
|
2
|
Hentian Kajang-Mydin
|
Bus u40
|
Dewasa @ RM 3
Anak @ RM 1.5
|
Total biaya RM 21
|
3
|
Mydin-Twin Tower
|
Taxi
|
@RM 12
(Itu hasil negosiasi. Pas dijalani ternyata lebih murah pake argo
langsung, cuma RM8 L)
|
Sebenarnya 1 taxi muat 4 orang, tapi karena kami 9 orang n “agak tebel” jadi harus 3 taxi.
TOTAL RM 36
|
PULANGNYA
|
||||
4.
|
Twin Tower-Masjid Jamek
|
Bus
|
Dewasa @ RM 1
Anak @ RM 0.5
|
Total biaya RM 7
|
5.
|
Masjid Jamek-Mydin
|
Kaki
|
Gretong, cuma pegel dan nyos-nyosan.
Tapi asyik liat-liat jalan dan gedung.
|
Ternyata lumayan jauh…
Kami salah perhitungan, dipikir dekat. Maaf ya krucil dan krutu, hehe..
|
6
|
Mydin – Hentian Kajang
|
Bus U40
|
Dewasa @ RM 3
Anak @ RM 1.5
|
Total biaya RM 21
|
7
|
Hentian Kajang-Pangsapuri UKM
|
Kaki
|
Gratis J
|
|
TOTAL
|
RM 85
|
4. TETAP SEHAT DENGAN MAKANAN SEHAT
Makanan sehat tidak selalu harus yang mahal. Malaysia punya
sejuta kuliner lezat yang menawan selera. Buah-buahan pun harganya relatif
murah . Terlebih jika dibeli di area Pasar Malam.
Pasar Malam merupakan pasar yang hanya dibuka selama
beberapa jam dari awal malam hingga sekitar pukul 10 malam. Banyak jenis
makanan bisa diperoleh dengan harga betul betul miring di lokasi pasar malam.
Pasar jenis ini tidak selalu terbuka setiap malam di tempat yang sama. Lokasinya
berpindah pindah.
Khusus untuk area sekitar Hentian Kajang, jadwalnya adalah
Senin dan Jumat. Dulu saat suami masih sekolah, kami sesekali mengejar belanja
ke Pasar malam di lokasi lain seperti di Bandar Baru Bangi.
Makan seabreg ntuk 9 orang di restoran Ali Maju, KLIA, ini kami bayarnya kurang dari Rp. 100 ribu |
Harga murah makanan sangat membantu. Sekedar contoh, anggur
merah yang harga per kemasan kecilnya bisa Rp. 30-40an ribu di supermarket, di
lokasi pasar malam boleh didapat dengan harga RM 5 per longgok alias tak sampai Rp. 20 ribu.
Sarapan roti canai dan teh tarik. Warung biasanya sudah buka lepas subuh. |
Sarapan hemat juga dimungkinkan dengan tebaran kedai yang
menjajakan teh tarik dan roti canai sejak lepas subuh. Harga sebiji roti canai dan kuahnya hanya sekitar RM 1.2 saja. Belum lagi restoran
restoran yang menjajakan makanan yang harganya terjangkau di berbagai tempat.
Kami pernah makan siang bersembilan di sebuah restoran tak jau dari airport dan
yang kami bayar “hanya” tak sampai Rp. 200 an ribu.
Jajanan berupa biscuit, kue dan minuman pun dapat diperoleh
di berbagai toko seperti Speedmart, Circle K dan Mydin.
Jadi,
berangkat berombongan tak harus berbiaya sangat mahal jika direncanakan dengan baik. Kami pulang setelah 7 hari muter-muter Malaysia Singapura. Berapa biaya untuk semua itu? Kami pernah membuat perkiraan awal bahwa biayanya mungkin sekitar 30-40 juta.
Alhamdulillah saat dijalani, sepertinya tak sampai segitunya.
No comments:
Post a Comment