Sunday 9 June 2013

Pilotpun Naik Bus Umum


Catatan ini dimuat di Tribun Timur, Makassar, edisi 8 Juni 2013  

Mengapa masalah kemacetan tidak pernah kunjung tertangani di berbagai kota di Indonesia, termasuk di Kota Makassar? Salah satu penyebabnya adalah semua orang yang memiliki mobil selalu pergi ke kota dengan menggunakan mobil.

Bayangkan jika ada warga Tamalanrea pergi ke daerah Panakkukang, misalnya, hanya untuk membeli buku, dia mesti naik mobil pribadi. Selain karena faktor tingginya gengsi warga negara kita, para pemiliki mobil ini juga menganggap naik mobil sendiri lebih aman. Saya rasa ini ada benarnya dan saya tidak akan menyalahkan itu.

Coba kita lihat bagaimana orang Australia dalam berpartisipasi mengurangi kemacetan di jalan raya.
http://www.adelaidemetro.com.au/var/metro/storage/images/timetables-maps/special-services/jetbus-airport-service/jet-bus-services-to-the-airport/54866-1-eng-AU/Jet-Bus-services-to-the-Airport_medium.jpg
Bus J1A jurusan Adelaide Airport. Gambar milik Adelaide Metro, di link http://www.adelaidemetro.com.au/Timetables-Maps/Special-Services/JetBus-Airport-Service


Kemarin saya naik bus umum, rute J1, dari kota Adelaide ke arah sekolah anak saya di suburb Cowandilla untuk menjemput mereka. Rute ke sekolah ini satu jalur dengan rute ke Bandara Adelaide. Untuk kesekian kalinya, dari halte yang sama, saya melihat lelaki itu naik ke bus. Dia adalah seorang pilot lengkap dengan tas, wing perusahaan penerbangan, peci dan pakaian putihnya.

Karena sudah penuh, sang pilot berdiri di atas bus. Tidak malu dan tidak gengsi. Dia naik bus umum tentu bukan karena dia tidak punya mobil atau tidak punya uang naik taxi. Kalau dia naik mobil pribadi atau taxi, tentu akan semakin banyak mobil yang menuju bandara, dan semakin banyak yang naik mobil pribadi maka akan berpotensi menimbulkan kemacetan. Hal seperti ini sudah umum di Adelaide. Pejabat, direktur perusahaan, beberapa professor saya, mereka menggunakan bus. Sesuatu yang sulit kita temui di negara kita.

Yang kedua, tidak jarang saya lihat seseorang, baik wanita maupun lelaki yang turun dari bus umum lalu dia berjalan ke jalanan kecil kemudian naik ke mobil pribadinya yang terparkir di situ, atau ada mobil yang menjemputnya di terminal luar kota. Jadi dia tidak perlu naik mobil pribadi ke kota. Bagi mereka selain karena harga parkir yang mahal di Kota Adelaide, yakni satu jam bisa mencapai puluhan ribu rupiah, untuk urusan yang hanya sekali jalan, cukup menggunakan bus umum. Sebab menggunakan mobil pribadi tentu akan berpotensi menambah kemacetan.

Inilah antara lain yang mendukung lancarnya arus lalu lintas di Australia. Saya tanya kepada beberapa teman, tidak ada aturan tertulis dari pemerintah tentang hal ini, melainkan sudah menjadi kesadaran dan kebudayaan warga Australia. Sangat berbeda dengan di negara kita.***

Adelaide, 1 Juni 2013

No comments:

Post a Comment