Saya ingin cerita sedikit pengalaman kami sekeluarga tentang Daylight Saving.
Selama
tinggal sendirian hampir setahun tanpa keluarga di Australia, saya tak pernah
kecolongan atau lupa menyetel jam maju atau mundur sejam pada hari ketika Daylight
Saving mesti diterapkan.
Justru setelah anak-anak dan suami di sisi, saya lalai. Hingga hari itu, tepat waktu sekitar dzuhur, ayahnya anak-anak meminta putra sulung kami untuk mengecek jadwal sholat dzuhur 7 April 2013 dari kalender keluaran IslamicFinder,org. Luqman, nama putra kami kaget lantaran jadwal sholat dzuhur ternyata sejam lebih cepat menjadi pukul 12.18 pm.
Kemarinnya kami sholat dsuhur bersama pada pukul 13.19 pm Luqman melaporkan "keanehan" itu pada ayahnya dan jadilah ayah dan anak itu heboh sendiri sebelum saya mengecek ke internet dan menemukan bahwa hari itu, Adelaide kena aturan Daylight Saving. Jam mesti diputar sejam lebih awal pada pukul 3 dinihari menjadi pukul 2 dinihari.
Cukup lama menjelaskan konsep Daylight Saving pada new comers kami ini. Mereka terpukau bagaimana fenomena alam ternyata bisa menyebabkan jam mesti mundur dan maju sesuai kebutuhan.
Demikianlah memang setiap bulan April dan Oktober terjadi perubahan jam di beberapa negara bagian Australia, termasuk Adelaide. Setiap tahun, tanggal perubahan ditetapkan. Khusus tahun ini, Daylight Saving pada pukul 3 dinihari 7 April 2013, jam dimajukan menjadi pukul 2 dinihari. Pada 6 Oktober nanti, jam kembali dimundurkan sejam lebih telat, misalnya dari pukul 2 ke pukul 3 dinihari. Link yang bisa dicek untuk memahami lebih lanjut adalah
http://www.timeanddate.com/worldclock/clockchange.html?n=5&year=2013
Aneh, tapi begitulah nyata-nya.